Senin, 21 Mei 2012

FAKTA KEBESARAN MAKKAH

Semua orang pasti tahu ka'bah, yaitu dimana jutaan umat Islam merindukan untuk dapat berkunjung kesana sebagai tamu Allah. Kiblatnya umat Islam dalam melaksanakan sholat, dimanapun tempat dan daerahnya orang yang sholat pasti menghadapkan dadanya ke ka'bah.
Istilah ka'bah berasal dari Al Qur'an yaitu "ka'bun" yang berarti mata kaki atau tempat kaki berputar dan bergerak untuk melangkah. Dalam surat Al Ma'idah ayat 6 dijelaskan istilah itu dengan "Ka'baiin" yang berarti dua mata kaki, dan di ayat yang ke 95-96 mengandung istilah "ka'bah" yang artinya mata bumi atau sumbu bumi atau kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Makkah adalah pusatnya planet Bumi. Fakta ini telah ditelitinya melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar bumi, dia berkata; "Planet bumi ternyata menggantung diarea yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?"
Para astronot telah menemukan bahwa Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya dalam sebuah situs diinternet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat dikota Makkah, tepatnya berasal dari ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara ka'bah dibumi dengan ka'bah di alam akhirat.


MAKKAH PUSAT BUMI

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi.
Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar diseluruh dunia. Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing.
Ia memulai untuk menggambar garis- garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program dalam komputer untuk menentukan jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya.
Ia kagum dengan apa yang ditemukannya, bahwa Makkah merupakan pusat bumi. Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut.

(Majalah Al 'Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978)
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur disekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sains di Barat.

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al Qur'an yang artinya sebagai berikut:

"Demikianlah Kami
wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Quraa (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri- negeri) sekelilingnya.." (QS Asy Syura 26:7)

Kata "Ummul Quraa" berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota disekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada disekelilingnya.
Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting dalam kultur Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata "ibu" menjadikan Makkah unggul diatas semua kota lain.

MAKKAH ATAU GREENWICH..??

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada ditengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa kota suci adalah Makkah bukanlah Greenwich yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu. Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris.
GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri didunia berada dibawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu sholat.

MAKKAH ADALAH PUSAT LAPISAN LANGIT

Ada beberapa ayat dan hadits yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman;

"Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan." (QS. Ar Rahman 55:33)

Kata "aqthar" adalah bentuk jamak dari kata "quthr" yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter. Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan langit itu diatas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada ditengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah lapisan-lapisan langit. Selain itu, ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka'bah berada itu ada ditengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan bumi.
Itulah pengertian mengenai ka'bah, semoga bermanfaat untuk anda dan kita semua.

Wassalamualaikum...


Sumber: Lindhip

fb_like.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar